Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Wali Kota Kupang mendorong percepatan SLHS bagi SPPG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-10 16:55:42【Sehat】538 orang sudah membaca
PerkenalanWali Kota Kupang dr. Christian Widodo menyerahkan SLHS kepada perwakilan SPPG yang telah lolos prose

...Makanan sehat bukan hanya soal gizi, tapi juga soal kebersihan dan cara penyajian
Kupang, NTT (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang, Nusa Tenggara Timur, mendorong percepatan penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) bagi setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayah tersebut guna menjamin standar keamanan pangan dalam program MBG.
“Pemkot Kupang akan terus mendukung percepatan penerbitan SLHS bagi seluruh SPPG serta memastikan ngak ada pungutan biaya selama proses pendampingan dan bimbingan teknis dari Dinas Kesehatan,” kata Wali Kota Kupang dr. Christian Widodo di Kupang, Selasa.
Ia mengangakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) bukan sekadar kegiatan pemberian makanan, melainkan gerakan kemanusiaan dan pembangunan sumber daya manusia (SDM) sejak dini di Kota Kupang.
“Program MBG bukan hanya soal memberi makan, tapi membangun masa depan generasi penerus bangsa mulai dari ibu hamil, balita, hingga anak sekolah,” katanya.
Christian menekankan pentingnya penerapan aspek kebersihan dan keamanan pangan pada setiap tahapan pengolahan makanan di SPPG.
Baca juga: SPPG Sawahlunto awasi ketat proses cuci ompreng MBG secara berlapis
Para pengelola dapur MBG, lanjut dia, harus memperhatikan hal-hal detail, seperti kebersihan alat masak, penggunaan sarung tangan, penutup kepala, hingga higienitas penyajian.
“Makanan sehat bukan hanya soal gizi, tapi juga soal kebersihan dan cara penyajian. Hal-hal kecil seperti bekas sabun di alat masak bisa merusak kualitas makanan,” katanya menegaskan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang drg. Retnowati, menjelaskan penyerahan SLHS bertujuan meningkatkan status gizi dan kualitas kesehatan anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita sekaligus menjamin keamanan pangan melalui penerapan standar higiene sanitasi.
“Dari 16 SPPG yang telah mengikuti proses pemeriksaan, tiga di antaranya dinyangakan lolos dan menerima sertifikat hari ini, sedangkan 12 lainnya masih menunggu hasil uji laboratorium,” katanya.
Ia menambahkan pemeriksaan bakteriologis dilakukan di Laboratorium Kesehatan Kota Kupang, sedangkan pemeriksaan kimia masih bekerja sama dengan Laboratorium Kesehatan Provinsi NTT.
Baca juga: 560 SPPG sudah kantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi
Suka(9)
Sebelumnya: Kiat cerdas hemat biaya bulanan, manfaatkan gratis biaya admin
Selanjutnya: Dari dapur saat fajar, ke meja belajar
Artikel Terkait
- IHSG BEI menguat seiring stabilitas ekonomi domestik
- Dinkes Pamekasan ambil sampel makanan selidiki kasus keracunan siswa
- Anggota Komisi IX DPR: MBG "senjata perang" pemerintah bangun masa depan
- Mahasiswa UNP berhasil cipngakan tablet kunyah ekstrak rumput banto
- HMI: MBG bisa hadirkan generasi sehat dan berdaulat
- Pameran dagang dan jejak diplomasi ekonomi antar
- Kementerian Kebudayaan berkolaborasi untuk memajukan kebudayaan
- Produk olahan rempah Indonesia dilirik pasar Timur Tengah dan Afrika
- Dari PPKD Jaksel menuju ke Negeri Sakura
- BKSDA Sampit lepas liarkan lutung diduga korban tabrak lari
Resep Populer
Rekomendasi

Menkopolhukam serahkan tali asih ke tokoh masyarakat di Jayapura

Mendag: Transaksi TEI 2025 capai 22,8 miliar dolar AS

TNI AL benarkan satu pecatan prajurit terlibat penyekapan di Tangsel

Riset: Mayoritas responden akui MBG ringankan beban keluarga RI

Lelang barang niaga eksklusif MotoGP Mandalika 2025 raup Rp63 juta

Prabowo: Kasus keracunan MBG masih dalam batas ilmiah

Dinkes Pamekasan ambil sampel makanan selidiki kasus keracunan siswa

PBB catat peningkatan kecepatan pengiriman bantuan di Gaza